Medan || Ironi! Kepolisian Republik Indonesia, terutama Polda Sumatera Utara, hingga detik ini belum berhasil ungkap dan tangkap Pelaku Pelemparan Bom Molotov ke Rumah Jurnalis Sumut, Leo Sembiring di Desa Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Dengan adanya dugaan Polda Sumut "Gagal" sebagai Aparat Penegak Hukum (APH) di Sumatera Utara, yang kurang berani menangkap Pelaku Pelemparan Bom Molotov ke rumah Jurnalis Sumut tersebut sampai saat ini, menimbulkan Tokoh Agama dan sekaligus Tokoh Masyarakat, Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Nurul Yaqin, dalam hal ini angkat bicara dan "Meminta" kepada pihak Polri, terutama Polda Sumut untuk "Segera" mengungkap Motif dan menangkap para Pelakunya.
“Teror dengan melemparkan Bom Molotov ke rumah salah satu Jurnalis Sumut, itu adalah merupakan tindakan kriminal dan melanggar hukum dan hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Disitulah tugas dan fungsi APH, jika sampai saat ini APH yakni Polda Sumut belum berhasil atau belum juga ada tanda tanda untuk menangkap Pelaku tersebut, maka Polda Sumut, patut dipertanyakan," tegasnya, kepada wartawan, Selasa (26/12/23).
Kiyai Haji Nurul Yaqin juga mengatakan bahwa Pelemparan Bom Molotov itu merupakan tindakan tidak terpuji, itu merupakan teror dan teror bentuk apapun adalah melanggar hukum, itu termasuk kriminal, dan tidak bertanggung jawab bagaimana pun pihak kepolisian harus bisa mengungkap siapa pelaku teror tersebut dan apa motifnya. Karena apabila tidak segera diungkap siapa pelaku dan dalangnya, ini juga bisa mengancam ketenangan masyarakat, karena masyarakat akan merasa cemas dan tidak aman.
"Apalagi saat ini suasana Natal dan Tahun Baru, serta kurang lebih sebulan setengah lagi kita akan mengadakan "Pesta Rakyat" yakni Pemilu Serentak, memilih Presiden dan Wakil Presiden, memilih Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan memilih Legislatif Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota. Dengan adanya peristiwa ini, harusnya pihak Polda Sumut menjaga dan mengambil tanggung jawab untuk segera mengungkap dan menangkap para pelaku teror tersebut," imbuhnya.
Apakah, ujarnya, Pelemparan Bom Molotov ke rumah Jurnalis Sumut itu merupakan hal yang tidak penting (?)
"Sudah dua kali hal teror tersebut dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab ke rumah wartawan tersebut, namun kedua peristiwa itu sampai saat ini, pihak APH yakni Polda Sumut diduga tidak menangkap para pelaku teror tersebut," tutupnya.
Sebelum viral dan diberitakan di banyak media, Dusun I Desa Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, diawali dengan mendadak gempar, karena rumah seorang wartawan media online bermarga Sembiring dilempar Bom Molotov oleh orang tidak dikenal pada hari Kamis tanggal 21 Desember 2023, sekitar Pukul 03.50 WIB, waktu dini hari. Dan sebelumnya juga rumah wartawan tersebut sudah pernah dibakar pada tahun 2020, dan peristiwa ini juga belum terungkap apa motifnya dan para pelakunya juga belum tertangkap sampai saat ini.
Sementara terpisah pihak korban, Jurnalis Sumatera Utara, Leo Sembiring saat dikonfirmasi awak media ini mengungkapkan bahwa diduga pelaku teror tersebut, mengendarai sepeda motor yang berjumlah tiga buah sepeda motor, yang sebelumnya para pelaku tersebut terlebih dahulu mondar mandir sambil membawa goni yang berisikan bahan bakar minyak (BBM) yang sudah dikemas kedalam botol minuman keras jenis anggur merah.
“Kami melihat dari pantauan cctv, diduga para pelaku tersebut, lalu lalang di depan rumah kami, lebih dari 3 kali dan tiga sepeda motor, mereka ada yang membawa goni kemudian bersembunyi di balik batu bata yang ada di depan halaman rumah kami dan tidak lama kemudian, para pelaku itu pun lewat dari samping kanan rumah kami, lalu melemparkan sebuah botol yang sudah berisi bbm tersebut ke bawah mobil yang terparkir di garasi rumh kami yang ada pembatas kursi,” paparnya.
Lanjutnya, suara pelemparan botol yang berisi bbm itu kami dengar, kami pun terbangun dan melihat dari cctv, bahwa sudah ada kobaran api di dekat mobil pick’up yang kami parkirkan di garasi, melihat api sedang berkobar, saat itu juga kami berlari dan berhasil memadamkan api tersebut.
“Botol minuman keras yang ber merk anggur merah itu dan yang sudah diisi bbm kemudian dibuat kain sebagai sumbunya, yang terlihat isi bbm di botol itu masih penuh, dan nasib baik bagi keluarga kami, bahwa botol tersebut tidak meledak karena jika meledak maka kami khawatir bbm di dalam mobil itu pun ikut tersambar,” tandasnya.
Terpisah, Dir Krimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono, SIK saat di konfirmasi media ini melalui pesan singkat whatsapp mengatakan bahwa terkait hal itu, pihaknya berjanji akan mengatensikan kejadian tersebut.
“Kita akan "Atensikan" ke Polres, terimakasih,” tulisnya singkat di dalam pesan whatsapp.
[Redaksi]
0 التعليقات:
Posting Komentar