Medan || Maju sebagai Calon Anggota DPD RI periode 2024-2029, Iskandar Sembiring (ISE) berkomitmen ingin memajukan Sumatera Utara.
Dengan menggagas Diskusi Publik yang bertema, "Jangan Sampai Sumut Gagal Dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sutainable Development Goals/SDGs) Untuk Indonesia 2030" yang diselenggarakan, Kamis (5/10/23), di Hotel Grandhika Medan, diharapkan mampu mendobrak perekonomian dan dapat mengentaskan kemiskinan dan lain sebagainya.
Iskandar Sembiring mengatakan, dengan diadakannya dialog publik ini, memberikan ruang informasi dan membedah terkait dengan Sutainable Development Goals (SDGs) untuk Indonesia 2030 yang telah didukung oleh PT. Tirta Sibayakindo AQUA Berastagi, PT. Tirta Agincort Resources dan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan lain-lain.
"Saya berterima kasih kepada mereka yang telah memberikan dukungan terus, tersebut kepada kita sehingga acara ini dapat berjalan sukses. Begitu juga kepada bapak mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang bersedia hadir, serta seluruh pemangku kepentingan dan pemerintah dan para bupati yang juga hadir," pungkasnya.
Rencana Aksi Nasional (RAN) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2019-2024, Rencana Aksi Daerah Sumut No.22 tahun 2020 dengan tindak lanjut berkolaborasi/sinergi dengan perguruan tinggi, organisasi filantropi, organisasi kemasyarakatan dan pelaku/dunia usaha dalam pencapaian TPB/SDGs 2025-2030.
"Kami berharap bahwa diskusi kali ini membuka ruang bagi seluruh frase untuk menyampaikan kepada semua masyarakat Sumut yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, karena apa, di 2018-2023 sudah berakhir.
Apa yang disampaikan oleh bapak mantan gubernur tadi, next time, seperti apa 2024-2030, sehingga kita ingin bahwa di 2030 seluruh 17, tujuan pembangunan berkelanjutan mulai pada tingkat kemiskinan, perubahan iklim, konservasi kelautan, daratan termasuk juga ketahanan panas menjadi sebuah perhatian utama bagi masyarakat Sumut," urainya.
Disamping mendapatkan informasi capaian RAN, TPB/ SGDs, juga mendapatkan informasi capaian, desa yang dipilih berdasarkan zona wilayah barat diwakili Kabupaten Tapanuli Selatan dan Madina, zona wilayah tenggara/tengah diwakili Kabupaten Toba dan Karo dan zona wilayah timur diwakili Kabupaten Batu Bara. Tindak lanjut TPB/SDGs 2025-2030 dapat berkolaborasi/sinergi dengan perguruan tinggi, organisasi filantropi, organisasi kemasyarakatan dan pelaku/dunia usaha.
"Mudah-mudahan acara ini dapat kita lanjutkan pada wilayah kabupaten lainnya, sehingga masyarakat dicerahkan bagaimana upaya kita untuk membangun Sumut menjadi lebih baik," imbuhnya.
Hadir di acara diskusi publik diantaranya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup (KLHK), yang diwakili oleh Direktur Pengendalian Udara dan Lingkungan KLHK, Luckmi Purwandari S.T., M.Si., Tenaga Ahli Menteri KLHK, Prof. Dr. Winarni Monohrafa, Ketua Dewan Pakar CWOES ICMI, Dra. Hulfa S.Ag., M.Si., Ketua Umum Pemuda Panca Marga (PPM), Samsuddin Siregar, Mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Pj. Gubernur Sumut, yang diwakili Bappeda Sumut, Sigit Budi Nugroho S.Si., M.Sc., Bupati Kab. Mandailing Natal, HM. Jakfar Suhairi Nasution, Bupati Kab.Tapanuli Selatan, yang diwakili oleh, Khairul Rizal Lubis, Perwakilan dari masyarakat Sulawesi, masyarakat Mandailing Natal dan lain lain.
"Tamu yang hadir itu melibatkan dari seluruh stakeholder unsur pemerintah, perusahaan seperti, PT. Indonesia Asahan Aluminiun (Inalum), PT. Tirta Agincort Resoucers, PT. Sorik Merapi Geothermal Power, PT. Toba Pulp Lestari, dan PT. Tirta Sibayakindo AQUA Berastagi. Dan masih banyak lagi perusahaan yang ada di Sumut yang belum berkontribusi disini, sehingga kita berharap perusahaan lainnya yang ada di Sumut ikut terlibat, khususnya menyikapi tentang perubahan iklim, termasuk tentang kemiskinan dan ketahanan pangan," harap ISE.
ISE pun mengucapkan rasa terima kasih kepada nara sumber dialog publik, para tamu undangan dan seluruh masyarakat perwakilan desa yang sudah bersedia hadir.
"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh yang hadir, baik itu nara sumber dialog publik, tamu undangan dan seluruh masyarakat citas sosiaty, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa maupun organisasi profesi yang hadir pada kesempatan ini, termasuk juga Pemuda Panca Marga, Barisan Pelopor Gerakan Pemberian Rumah dan kepala desa serta masyarakatnya. Harapan saya kedepan, sekali lagi semoga acara ini bisa dilanjutkan ke kabupaten lainnya," ujarnya.
Sementara Wakil Menteri KLHK yang diwakili oleh Direktur Pengendalian Udara dan Lingkungan, Luckmi Purwandari, S.T., M.Si., mengatakan dalam kesempatan berbicaranya mengatakan, bahwa SDGs ini adalah memasuki tahun ke-8 sejak dimulainya SDGs dari ditetapkannya oleh SDGs pada tahun 2015, dan nanti diharapkan targetnya dicapai pada tahun 2030.
"Dialog publik ini sangat penting dan harapannya dapat bermanfaat, apalagi topiknya cukup bagus yaitu bagaimana mempercepat capaian SDGs ini dengan atau melalui Coporate Sosial Resposibility atau CSR dan juga Kemitraan, karena ini sangat penting, dan bagaimanapun antara kegiatan dan capaian SDGs itu tdk terlepas dari perbaikan kualitas lingkungan. Jadi antara lingkungan yang baik dan tercapainya SDGs itu menjadi satu kesatuan," terangnya.
Dan oleh karena itu, imbuhnya, kemitraan menjadi penting, karena kemitraan yang bagaimana, tentu dari semua stakeholder, paling tidak ada 5, yaitu dari Pemerintah, Pelaku Usaha, Civitas Akademika, Masyarakat/Komunitas dan juga Media Sosial. Jadi kelimanya harus bekerjasama dengan baik.
"Selanjutnya apa yang dilakukan itu juga harus terus menerus/kontinue tidak boleh berhenti dan harus bersama sama, tidak boleh sendiri sendiri. Sehingga nanti akan menjadi budaya dan memberi manfaat bagi semuanya. Terakhir, juga harus inovatif dan kreatif sehingga kita membawa manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan. Itulah tujuan dari SDGs tadi ada 17, antara lain nomor satu ya, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan, belum lagi yang keenam sanitasi dan air yang bersih juga kota yang bersih dan berkelanjutan, energi yang bersih dan terjangkau dan sebagainya dan kemitraan di nomor tujuh belas memang sangat penting. Kami dari KLHK nanti juga akan memberikan desperaktif ya, apa yang telah dilakukan oleh daerah lain, pemerintah lain dan juga corporate yang ada di daerah daerah lainnya dalam memperbaiki kualitas, baik SDGs tadi, jadi contoh contohnya apa apa saja, nanti itu bisa memberi inspirasi di Sumatera Utara," jelasnya.
Begitu juga terpisah saat penyampaian kesempatan berbicara mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan sedikit simple terkait pembangunan berkelanjutan melalui program dialog publik yang diinisiasi oleh Tokoh Peduli Lingkungan dan Peduli akan Kemajuan daerah Sumatera Utara, Iskandar Sembiring.
Edy Rahmayadi di kesempatan itu mengungkapkan terkait SDGs untuk Sumatera Utara harus berfokus dan menjadikan itu sebagai prioritas.
"Fokus utama yang harus diprioritaskan dalam membangun Sumut berkelanjutan, yakni dari segi ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, jika berhasil mengangkat keempat items tersebut, maka Sejahteralah Sumatera Utara ini," tutupnya.
[tsn bram]
0 التعليقات:
Posting Komentar