Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melalui Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Langkat. Bantuan ini diterima langsung Kepala Pelaksana BPBD Langkat Irwan Syahri, Rabu (11/1).
LANGKAT || Teamsergapnews.com ||
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melalui Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Langkat. Bantuan ini diterima langsung Kepala Pelaksana BPBD Langkat Irwan Syahri, Rabu (11/1).
Adapun bantuan yang diberikan antara lain 750 Kg beras, perlengkapan rumah tangga, kebutuhan bayi, perlengkapan mandi, selimut, sembako, triplex, masker dan hand sanitizer. Ini bertujuan untuk meringankan beban korban banjir di Kecamatan Tanjung Pura dan Hinai, Kabupaten Langkat.
Tuahta Ramajaya didampingi Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik Zulham Efendi Siregar menyampaikan, pemberian bantuan ini bentuk respons Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam penanganan bencana banjir. “Ini bentuk respons dan kepedulian Pak Gubernur pada bencana yang ada di Sumatera Utara, mudah-mudahan bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir,” kata Tuahta Ramajaya Saragih.
BPBD Sumut telah menurunkan personel dan mesin pompa air untuk membantu masyarakat dalam mengurangi debit air yang masih menggenangi pemukiman warga di Tanjung Pura dan Hinai. Tuahta Ramajaya berharap masyarakat dan pemerintah saling bahu-membahu untuk menurunkan debit air di kedua lokasi banjir.
“Ayo sama-sama kita saling bahu-membahu menyelesaikan banjir ini agar semakin mempercepat air surut,” kata Tuahta..
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Langkat Irwan Syahri menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang peduli kepada masyarakat Langkat. “Bantuan ini akan kami serahkan segera kepada masyarakat yang terdampak,” kata Irwan Syahri
Menurut Irwan, saat ini cuaca di Langkat cukup panas yang membantu mempercepat pengurangan debit air di lokasi banjir. Kurangnya debit air di beberapa lokasi juga membuat sebagian besar masyarakat sudah beraktivitas kembali.
“Debit air sungai sudah surut, namun air masih tertahan, karena letak pemukiman masyarakat yang lebih rendah dari sungai, seperti kuali sehingga di beberapa titik sulit berkurang debutnya,” kata Irwan.
Banjir di Kecamatan Tanjung Pura dan Hinai sudah terjadi sejak 9 Desember 2022. Banjir di kedua daerah ini sulit surut karena intensitas hujan yang cukup tinggi selama akhir tahun. Walau begitu menurut laporan BPBD Langkat tidak ada korban jiwa pada bencana banjir kali ini.
(TSN Lam)
0 التعليقات:
Posting Komentar