Penanganan stunting yang terus gencar dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapat dukungan penuh dari Universitas Methodist Indonesia (UMI) Kota Medan. Pengurus Yayasan Methodist Indo kookienesia dipimpin Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD beserta Rektor UMI Drs Humuntal Rumapea M Kom beserta seluruh dekan bersedia menjadi Bapak Asuh Anak Stunting yang berjumlah 21 balita di Kecamatan Medan Selayang.
Selain itu menyediakan Unit Layanan Cegah Stunting Fakultas Kedokteran UMI serta menyiapkan sebanyak 35 mahasiswanya menjadi Relawan Cegah Stunting di lingkungan UMI. Kemudian memberikan bantuan sosial kepada 21 balita yang terkena stunting. Langkah yang dilakukan UMI bekerjasama dengan Pemko Medan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) dilakukan sebagai upaya mendukung menantu Presiden Joko Widodo mewujudkan Medan Zero Stunting.
Hal ini terungkap saat Bobby Nasution menghadiri Seminar Cegah Stunting bertema “Sinergitas Bersama Mewujudkan Medan Zero Stunting” di Fakultas Kedokteran UMI Jalan Setia Budi pasar II Medan, Selasa (27/9). Selain itu UMI juga akan menerjunkan mahasiswa melaksanakan praktek kerja lapangan yang berorientasi pada pencegahan dan penanganan stunting yang nanti akan difokuskan pada 19 kecamatan di Kota Medan sebagai daerah lokus stunting.
Di hadapan Pimpinan Gereja Methodist Indonesia (GMI) I Wilayah 1 Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD, Ketua Yayasan Perguruan GMI Wilayah 1 Pendeta Binran Sipayung STh, Rektor UMI Kota Medan Drs Humuntal Rumapea MKom, Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzzawad, Wakapolrestabes Kota Medan AKBP Yudi Setiawan SIK MSI, Kadis P2KB Kota Medan Suryadi Panjaitan serta 1.300 mahasiswa dan Civitas Akademika UMI, Bobby Nasution sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang dilakukan UMI tersebut.
“Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan UMI, termasuk meluncurkan relawannya. Kami harap relawan ini nantinya benar-benar mendampingi setiap keluarga. Kalau bisa Pak Rektor langsung menunjuk setiap relawan yang mungkin bertugas untuk mengedukasi atau bertanggung jawab terhadap beberapa keluarga. Ini akan lebih efektif kerena dalam pencegahan stunting bukan hanya masalah ekonominya, tapi juga ilmu pengetahuan tentang gizinya juga perlu sama-sama kita ketahui. Semua fakultas yang ada di UMI ini sangat relevan untuk menjadi relawan pencegahan stunting,” kata Bobby Nasution.
Itu sebabnya saat menyampaikan sambutannya, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini sempat berdialog dengan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer. Diharapkannya, para mahasiswa itu dapat menggunakan ilmu yang dipelajarinya untuk menginformasikan terkait pencegahan dan penanganan yang dilakukan terhadap stunting.
“Intinya yang ingin saya sampaikan, pencegahan stunting itu bukan hanya tanggung jawab dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat maupun Gizi saja, tapi semua fakultas punya peranan penting untuk mencegah stunting,” ungkapnya.
Kepada para relawan UMI, Bobby Nasution selanjutnya mengatakan, besar harapan agar para relawan saat menjalankan tugas tidak hanya fokus dengan persoalan gizi maupun kesehatan semata, tapi juga bagaimana dapat menginformasikan pencegahan stunting dapat tersampaikan bukan hanya kepada yang sudah terkena stunting melainkan juga warga yang belum terkena stunting, terutama para orang tua baru sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini sehingga anaknya kelak tidak terkena stunting.
Di kesempatan itu Bobby Nasution juga mengucapkan terima kasih karena Bishop dan Rektor UMI serta dekan yang berjumlah 9 orang bersedia menjadi Bapak Asuh Stunting. Terkait itu, Bobby berharap hal itu bisa diikuti Dandim 0201/Medan dan Kapolrestabes Medan yang diwakili Wakapolres agar bisa menyampaikan kepada jajarannya untuk dapat menjadi Bapak Asuh Stunting.
“Pak Kadis P2KB tolong sampaikan pesan kepada seluruh kepala OPD di lingkungan pemko Medan agar kedepannya harus bisa menjadi Bapak Asuh Stunting bagi seluruh anak-anak stunting yang ada di kota Medan,” harapnya.
Sebelum menutup sambutannya, Bobby Nasution berpesan, menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Medan, termasuk stunting tentunya diperlukan kolaborasi dari semua pihak karena Pemko Medan tidak bisa menyelesaikannya sendiri. “Bantuan sekecil apa pun dari masyarakat kepada Pemko Medan tentunya sangat membantu dalam penyelesaiannya, termasuk pencapaian dan percepatan target dari segala sisinya,” pungkasnya.
Usai memberikan sambutan, Bobby Nasution selanjutnya mengukuhkan 35 Relawan Cegah Stunting yang ditandai dengan pemakaian rompi secara simbolis. Dilanjutkan dengan pengukuhan Bapak Asuh Stunting serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga yang anaknya terkena stunting. Setelah itu Bobby Nasution menyaksikan penandatanganan MoU antara Dinas P2KB dan Fakultas Kedokteran UMI. Diikuti penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan UMI yang dilakukan langsung Bobby Nasution dan Humuntal Rumapea. Acara dipungkasi dengan penandatanganan prasasti sekaligus peresmian Unit Layanan Cegah Stunting dan Klinik Anti Aging Fakultas Kedokteran UMI yang dilakukan Bobby Nasution?
Selain itu menyediakan Unit Layanan Cegah Stunting Fakultas Kedokteran UMI serta menyiapkan sebanyak 35 mahasiswanya menjadi Relawan Cegah Stunting di lingkungan UMI. Kemudian memberikan bantuan sosial kepada 21 balita yang terkena stunting. Langkah yang dilakukan UMI bekerjasama dengan Pemko Medan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) dilakukan sebagai upaya mendukung menantu Presiden Joko Widodo mewujudkan Medan Zero Stunting.
Hal ini terungkap saat Bobby Nasution menghadiri Seminar Cegah Stunting bertema “Sinergitas Bersama Mewujudkan Medan Zero Stunting” di Fakultas Kedokteran UMI Jalan Setia Budi pasar II Medan, Selasa (27/9). Selain itu UMI juga akan menerjunkan mahasiswa melaksanakan praktek kerja lapangan yang berorientasi pada pencegahan dan penanganan stunting yang nanti akan difokuskan pada 19 kecamatan di Kota Medan sebagai daerah lokus stunting.
Di hadapan Pimpinan Gereja Methodist Indonesia (GMI) I Wilayah 1 Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD, Ketua Yayasan Perguruan GMI Wilayah 1 Pendeta Binran Sipayung STh, Rektor UMI Kota Medan Drs Humuntal Rumapea MKom, Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzzawad, Wakapolrestabes Kota Medan AKBP Yudi Setiawan SIK MSI, Kadis P2KB Kota Medan Suryadi Panjaitan serta 1.300 mahasiswa dan Civitas Akademika UMI, Bobby Nasution sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang dilakukan UMI tersebut.
“Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan UMI, termasuk meluncurkan relawannya. Kami harap relawan ini nantinya benar-benar mendampingi setiap keluarga. Kalau bisa Pak Rektor langsung menunjuk setiap relawan yang mungkin bertugas untuk mengedukasi atau bertanggung jawab terhadap beberapa keluarga. Ini akan lebih efektif kerena dalam pencegahan stunting bukan hanya masalah ekonominya, tapi juga ilmu pengetahuan tentang gizinya juga perlu sama-sama kita ketahui. Semua fakultas yang ada di UMI ini sangat relevan untuk menjadi relawan pencegahan stunting,” kata Bobby Nasution.
Itu sebabnya saat menyampaikan sambutannya, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini sempat berdialog dengan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer. Diharapkannya, para mahasiswa itu dapat menggunakan ilmu yang dipelajarinya untuk menginformasikan terkait pencegahan dan penanganan yang dilakukan terhadap stunting.
“Intinya yang ingin saya sampaikan, pencegahan stunting itu bukan hanya tanggung jawab dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat maupun Gizi saja, tapi semua fakultas punya peranan penting untuk mencegah stunting,” ungkapnya.
Kepada para relawan UMI, Bobby Nasution selanjutnya mengatakan, besar harapan agar para relawan saat menjalankan tugas tidak hanya fokus dengan persoalan gizi maupun kesehatan semata, tapi juga bagaimana dapat menginformasikan pencegahan stunting dapat tersampaikan bukan hanya kepada yang sudah terkena stunting melainkan juga warga yang belum terkena stunting, terutama para orang tua baru sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini sehingga anaknya kelak tidak terkena stunting.
Di kesempatan itu Bobby Nasution juga mengucapkan terima kasih karena Bishop dan Rektor UMI serta dekan yang berjumlah 9 orang bersedia menjadi Bapak Asuh Stunting. Terkait itu, Bobby berharap hal itu bisa diikuti Dandim 0201/Medan dan Kapolrestabes Medan yang diwakili Wakapolres agar bisa menyampaikan kepada jajarannya untuk dapat menjadi Bapak Asuh Stunting.
“Pak Kadis P2KB tolong sampaikan pesan kepada seluruh kepala OPD di lingkungan pemko Medan agar kedepannya harus bisa menjadi Bapak Asuh Stunting bagi seluruh anak-anak stunting yang ada di kota Medan,” harapnya.
Sebelum menutup sambutannya, Bobby Nasution berpesan, menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Medan, termasuk stunting tentunya diperlukan kolaborasi dari semua pihak karena Pemko Medan tidak bisa menyelesaikannya sendiri. “Bantuan sekecil apa pun dari masyarakat kepada Pemko Medan tentunya sangat membantu dalam penyelesaiannya, termasuk pencapaian dan percepatan target dari segala sisinya,” pungkasnya.
Usai memberikan sambutan, Bobby Nasution selanjutnya mengukuhkan 35 Relawan Cegah Stunting yang ditandai dengan pemakaian rompi secara simbolis. Dilanjutkan dengan pengukuhan Bapak Asuh Stunting serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga yang anaknya terkena stunting. Setelah itu Bobby Nasution menyaksikan penandatanganan MoU antara Dinas P2KB dan Fakultas Kedokteran UMI. Diikuti penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan UMI yang dilakukan langsung Bobby Nasution dan Humuntal Rumapea. Acara dipungkasi dengan penandatanganan prasasti sekaligus peresmian Unit Layanan Cegah Stunting dan Klinik Anti Aging Fakultas Kedokteran UMI yang dilakukan Bobby Nasution?
(tsn nes)
0 التعليقات:
Posting Komentar