MEDAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Dhiyaul Hayati SAg MPd meminta Pemerintah Kota Medan melakukan inovasi dan lebih kreatif untuk mengentaskan kemiskinan.
Dalam hal ini, kecamatan, kelurahan hingga kepala lingkungan harus benar-benar objektif dalam mendata penerima bantuan sosial (bansos).
"Saat ini angka kemiskinan di Kota Medan cukup tinggi. Butuh kolaborasi pihak kecamatan, kelurahan dan lingkungan untuk lebih cermat melakukan pendataan,"ujar Dhiyaul, Jumat (25/6/2022).
Berdasarkan sumber Kemensos RI, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Medan; Ruta 127.283, Keluarga 134.807, Individu 537.570. Total penduduk 2.460.858 jiwa data BPS. "Ada 19,364% DTKS dengan bahasa lain masyarakat miskin kota,"ungkapnya lagi.
Politisi PKS ini menilai penanganan yang dilakukan Pemko Medan selama ini belum tepat sasaran dan kurang maksimal dalam menurunkan jumlah warga miskin. Karena saat ini, hampir 20 persen masyarakat miskin di Kota Medan dari jumlah penduduk berkisar 2,4 juta jiwa.
Dhiyaul berharap, Pemko Medan melalui organisasi perangkat daerah (opd) terkait melakukan upaya agar angka kemiskinan kota dapat diminimalisir.
"Semisal dengan membuat data masyarakat miskin secara detail per lingkungan. Selain itu juga membuat program yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk pengentasan kemiskinan. Bisa berupa pelatihan kewirausahaan, bantuan modal dan lainnya. Intinya dibuat program yang tujuannya mampu mengentaskan kemiskinan,"jelas dewan yang duduk di Komisi III ini.
Selanjutnya Dhiyaul mengharapkan adanya kolaborasi beberapa OPD dan dilakukan monitoring serta evaluasi program agar anggaran tepat sasaran.
"Saat ini angka kemiskinan di Kota Medan cukup mengkhawatirkan. Ada indikasi lebih banyak masyarakat yang nyaris miskin tidak termasuk dalam DTKS,"kata Dhiyaul.(k7 nell)
0 التعليقات:
Posting Komentar