Medan||teamsergapnews.com||Keinginan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk membenahi dan mengembangkan kawasan heritage di Kota Medan mendapat dukungan dan apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab, upaya yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan itu dinilai sebagai sebuah terobosan yang luar biasa karena telah memberikan perhatian besar terhadap ikon sejarah (heritage) yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Dukungan ini disampaikan Ganjar Pranowo saat mengunjungi beberapa bangunan heritage yang ada di kawasan Kota Lama Kesawan bersama Bobby Nasution, Jumat (8/4). Kawasan heritage pertama yang dikunjungi adalah Maktab Al Islamiyah Tapanuli (Museum Al Washliyah) yang berada di Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat.
Di tempat tersebut, Bobby Nasution bersama Ganjar Pranowo melihat sudut demi sudut sembari mendengarkan sejarah singkat awal mula didirikannya Museum Al Washliyah tersebut. Selanjutnya dengan berjalan kaki, kemudian mendatangi Rumah Tjong A Fie di Jalan Jend Ahmad Yani seraya menyapa warga.
Setibanya di Rumah Tjong A Fie, Bobby dan Ganjar masuk ke dalam bangunan yang merupakan cagar budaya tersebut sembari mendengar sejarah singkat dari pemandu. Dikatakan Ganjar, dirinya kagum dengan sosok Tjong A Fie yang sangat dermawan, sering menolong orang sakit, memberikan beasiswa bagi anak yang tidak mampu serta tidak membedakan bangsanya seperti yang tertulis di salah satu kertas yang terdapat di dinding rumah Tjong A Fie tersebut.
"Karya nyata beliau adalah Masjid Bengkok yang di bangun oleh keluarga Tjong A Fie. Hal itulah yang menunjukkan kebhinekaan yang ada di sini. Masjid tersebut perlu dilengkapi dengan buku-buku maupun kisah-kisah yang ada. Dari keluarga beliau perlu ada yang menceritakan sehingga menjadi sebuah story telling atau cerita masa lalunya. Dengan demikian publik akan mengetahuinya," kata Ganjar.
Selanjutnya, Ganjar menyatakan dukungannya terhadap Bobby Nasution yang ingin membenahi dan mengembangkan Kawasan heritage di Kota Medan, salah satunya Kota Lama Kesawan. "Ya Medan bagus. Tadi saya sudah ngobrol dengan Pak Bobby, ternyata beliau sedang menggerakkan ini untuk kemudian diperbaiki dan ditata. Tentunya ini tidak mudah, beliau juga pernah ke Semarang, belajar dan bertukar pikiran. Kita lebih dahulu saja membangun Kota Lama yang ada di Semarang dan mirip. Bahkan, rasanya di Medan lebih banyak lagi," ungkapnya.
Walaupun tidak mudah untuk mengembangkan Kawasan Heritage, tapi Ganjar yakin Bobby dapat melakukannya. "Pelan-pelan saja memperbaikinya, ini (Kawasan Kota lama Kesawan) akan menjadi tempat yang luar biasa. Bisa menjadi tempat wisata, tempat sejarah dan orang belajar peradaban," paparnya.
Setelah puas berkeliling dan mendengarkan sejarah singkat Tjong A Fie, Bobby dan Ganjar menaiki becak bermotor (betor) yang merupakan transportasi tradisional asli Kota Medan menuju Masjid Bengkok di Jalan Masjid yang lokasinya tidak jauh dari Rumah Tjong A Fie untuk melaksanakan Shalat Jumat. Masjid Bengkok ini merupakan salah satu heritage yang ada di Kota Medan. Masjid Bengkok merupakan masjid tertua kedua di Medan setelah Masjid Raya Al-Osmani.(tsn nes)
Dukungan ini disampaikan Ganjar Pranowo saat mengunjungi beberapa bangunan heritage yang ada di kawasan Kota Lama Kesawan bersama Bobby Nasution, Jumat (8/4). Kawasan heritage pertama yang dikunjungi adalah Maktab Al Islamiyah Tapanuli (Museum Al Washliyah) yang berada di Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat.
Di tempat tersebut, Bobby Nasution bersama Ganjar Pranowo melihat sudut demi sudut sembari mendengarkan sejarah singkat awal mula didirikannya Museum Al Washliyah tersebut. Selanjutnya dengan berjalan kaki, kemudian mendatangi Rumah Tjong A Fie di Jalan Jend Ahmad Yani seraya menyapa warga.
Setibanya di Rumah Tjong A Fie, Bobby dan Ganjar masuk ke dalam bangunan yang merupakan cagar budaya tersebut sembari mendengar sejarah singkat dari pemandu. Dikatakan Ganjar, dirinya kagum dengan sosok Tjong A Fie yang sangat dermawan, sering menolong orang sakit, memberikan beasiswa bagi anak yang tidak mampu serta tidak membedakan bangsanya seperti yang tertulis di salah satu kertas yang terdapat di dinding rumah Tjong A Fie tersebut.
"Karya nyata beliau adalah Masjid Bengkok yang di bangun oleh keluarga Tjong A Fie. Hal itulah yang menunjukkan kebhinekaan yang ada di sini. Masjid tersebut perlu dilengkapi dengan buku-buku maupun kisah-kisah yang ada. Dari keluarga beliau perlu ada yang menceritakan sehingga menjadi sebuah story telling atau cerita masa lalunya. Dengan demikian publik akan mengetahuinya," kata Ganjar.
Selanjutnya, Ganjar menyatakan dukungannya terhadap Bobby Nasution yang ingin membenahi dan mengembangkan Kawasan heritage di Kota Medan, salah satunya Kota Lama Kesawan. "Ya Medan bagus. Tadi saya sudah ngobrol dengan Pak Bobby, ternyata beliau sedang menggerakkan ini untuk kemudian diperbaiki dan ditata. Tentunya ini tidak mudah, beliau juga pernah ke Semarang, belajar dan bertukar pikiran. Kita lebih dahulu saja membangun Kota Lama yang ada di Semarang dan mirip. Bahkan, rasanya di Medan lebih banyak lagi," ungkapnya.
Walaupun tidak mudah untuk mengembangkan Kawasan Heritage, tapi Ganjar yakin Bobby dapat melakukannya. "Pelan-pelan saja memperbaikinya, ini (Kawasan Kota lama Kesawan) akan menjadi tempat yang luar biasa. Bisa menjadi tempat wisata, tempat sejarah dan orang belajar peradaban," paparnya.
Setelah puas berkeliling dan mendengarkan sejarah singkat Tjong A Fie, Bobby dan Ganjar menaiki becak bermotor (betor) yang merupakan transportasi tradisional asli Kota Medan menuju Masjid Bengkok di Jalan Masjid yang lokasinya tidak jauh dari Rumah Tjong A Fie untuk melaksanakan Shalat Jumat. Masjid Bengkok ini merupakan salah satu heritage yang ada di Kota Medan. Masjid Bengkok merupakan masjid tertua kedua di Medan setelah Masjid Raya Al-Osmani.(tsn nes)
0 التعليقات:
Posting Komentar