TEAM SERGAP NEWS.COM
MEDAN _ Komisi I DPRD Medan menyayangkan kebijakan yang diambil Pemko Medan terkait tata cara wawancara Wali Kota Medan secara Doorstop di gedung Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Medan.
Terkhusus untuk batasan waktu yang diberikan, hingga waktu wawancara yang tentatif karena harus menyesuaikan dengan jadwal kegiatan Wali Kota Medan. Akibatnya, seorang wartawan berpotensi besar tidak dapat memastikan kapan dirinya akan mewawancarai Wali Kota di gedung Balai Kota Medan.
“Bagaimana wartawan mau mewawancarai saudara Wali Kota Medan kalau jadwal kegiatan beliau saja wartawan tidak tahu. Kalau jadwalnya tidak tahu, bagaimana wartawan bisa tahu jam berapa Wali Kota ada di kantornya dan bisa di wawancarai seperti yang dimaksudkan tadi?” ucap Rudiyanto, Rabu (21/4/2021) petang.
Dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD Medan itu, dirinya sangat menyayangkan sikap Pemko Medan yang membatasi tugas-tugas jurnalistik.
Sebab pada dasarnya, Pers justru berperan besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang kinerja, prestasi, program, serta kebijakan-kebijakan yang dilakukannya.
Apalagi ketika masa kampanye dulu, sambung Rudiyanto, Pers memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan elektabilitas pasangan Bobby-Aulia sehingga mampu memenangkan Pilkada Medan.
“Jadi kalau sekarang saudara Wali Kota bersikap seperti itu kepada Pers, saya agak heran juga. Dan yang pasti, apabila wartawan dipersempit ruangnya oleh Pemko, maka yang rugi adalah Pemko sendiri. Sekali lagi, Pers berperan besar dalam menyampaikan kinerja Pemko Medan kepada masyarakat luas,” tegasnya.
Untuk itu, Rudiyanto pun meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini Wali Kota Medan dan jajarannya untuk mengkaji ulang sistem atau tata cara dan waktu wawancara yang seharusnya dilakukan di gedung Balai Kota Medan.
“Saya fikir kebijakan soal itu agar dikaji ulang kembali, untuk kebaikan bersama. Pemko Medan dan Pers harus bersama-sama dalam membangun Kota Medan, jangan ada yang ditinggalkan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sejumlah jurnalis yang bertugas sebagai wartawan Unit Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku bingung dengan sebuah video mengenai prosedur wawancara dengan sistem doorstop terhadap Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang beredar di akun instagram resmi milik Humas Pemko Medan @humaspemkomedan.
Bagaimana tidak, video berdurasi 1 menit 34 detik itu diunggah di akun instagram resmi Humas Pemko Medan itu pada Rabu (21/4) dini hari. Namun selang beberapa jam setelah video tersebut beredar, Pemko Medan justru menghapus video tersebut hingga tak bisa diakses lagi.
Saat ditanya mengenai hal itu, Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemko Medan, Arrahman Pane mengatakan jika penghapusan video tersebut dikarenakan pihaknya masih akan melakukan sejumlah revisi pada video tersebut.
“Iya, itu di perbaiki untuk jadwal yang tertera di video. Awalnya di video kan dibuat jadwal jam 8 sampai jam 9, nah itu yang mau diubah. Kita perbaiki menjadi jadwal tentatif,” jawabnya.(Nelly)
0 التعليقات:
Posting Komentar